17 April 2013

CN-295


Pesawat Terbang NC 295 ini merupakan produk kolaborasi dan kerjasama antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Military (AM). Pesawat ini merupakan pesawat angkut militer taktis dengan mesin turboprop ganda. Pengertian Mesin turboprop adalah jenis mesin turbin yang akan mengendalikan pesawat baling-baling menggunakan gigi reduksi yang umumnya digunakan pada pesawat subsonik kecil, namun beberapa pesawat turboprop telah dilengkapi dengan kecepatan jelajah lebih dari 500 kt (926 km/h, 575 mph).

Airbuss Military (AM) ini sendiri bertempat di Sevilla, Spanyol dahulu bernama CASA (Construcciones Aeronauticas SA), yang merupakan perusahaan baru yang berdiri pada 2009. Perusahaan itu sekarang tergabung dalam EADS (European Aeronautic Defence and Space Company), yang merupakan grup pabrikan pesawat asal Eropa, Airbus.

Sebelumnya sejak tahun 1974, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) telah bekerjasama dalam membuat pesawat terbang. Namun sekitar tahun 2000 kerjasama ini terhenti ketika pada saat itu IPTN memproduksi pesawat jenis CN 250. Kerjasama PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dengan Airbus Military (AM) ini bukan merupakan pekerjaan sub kontrak, tetapi mitra sejajar.

Pesawat Terbang NC 295 ini merupakan pesawat militer angkut dan patroli dengan kapasitas 73 orang. Keunggulan dari N-295 ini adalah biaya operasionalnya yang rendah dibanding jenis pesawat lain di kelasnya. Direncanakan Pesawat ini akan dipasarkan dibeberapa negara Asia seperti Thailand, Vietnam dan Filipina. Untuk Indonesia sendiri, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) sedang melakukan pendekatan dengan TNI yang saat ini sedang mencari pengganti pesawat Fokker 27. Diharapkan nantinya Pesawat N-295 dapat menggantikan Pesawat Fokker 27 milik TNI.

C-295 versi pengangkut militer ini dapat mengangkut kapasitas 73 pasukan, 27 brankar, 48 pasukan para, 5 palet ukuran 2,24 x 2,74 meter atau 3 truk militer. Selanjutnya untuk versi patroli kelautan/anti kapal selam serta versi peringatan dini udara dan pengendalian dengan kubah radar 360 derajat. Dengan sejumlah perkuatan struktur, mesin, dan sistem pendaratannya, Pesawat Terbang NC 295 juga bisa diubah menjadi pesawat peringatan dini dan dipasangi radome laiknya EC-3 Sentry atau Hawkeye.

Saat ini sendiri sudah 13 Negara menggunakan yaitu Ceko, Portugal, Spanyol, Finlandia, Aljazair, Chili, Kolombia, Polandia, Brazil, Meksiko, Mesir, Ghana dan Yordania dengan keseluruhan total ada 75 buah. Semoga denganPesawat Terbang NC 295 Industri ini bisa berkembang dan pemerintah senantiasa mendukungnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar